Thursday, August 21, 2008
♥ ~Cerita Sang Mentari Hari Ini~
Aku bersiap dan merias diri - berharap aku tidak kesiangan lagi seperti kemarin
Namun, aku dikejutkan... karena pagi ini, ada yang bangun lebih pagi dari diriku
Seorang gadis sudah menunggu diujung jalan gelap... sendirian
Selamat pagi, sapaku tanpa suara
Memberikan secercah sinar dan kehangatan pada hari baru karena hanya itulah bisaku
Beberapa orang memang membenciku karena datang lagi pagi ini
Seolah-olah aku datang terlalu pagi untuk memecah sunyi
Dan perhatianku kembali jatuh kepada gadis kecil itu
Semakin tinggi, semakin jelas aku melihat dan aku menyadari
Di antara jemari mungilnya, ia memiliki sesuatu yang ia jajakan kepada orang-orang yang lewat
Yang malah dibalas dengan tatapan jijik dan umpatan yang kasar - namun, ia tetap tersenyum
Aku bersinar lebih terik untuk melihat apa yang ia miliki dalam genggamannya
Pada tengah hari, aku baru bisa mengerti, benda apa itu...
Benda itu yang disebut manusia dengan hati nurani...
Walaupun tidak terlihat berharga, tapi aku tidak pernah melihat benda semurni itu
Dan yang membuatku heran, tak ada seorang pun yang mau membeli
Penasaran, kutengok saja berapa harganya - Kalau-kalau upayaku cukup untuk membelinya
Astaga, bukan karena mahal aku terkejut...
Ia menjualnya dengan percuma.. dan dengan tetap tersenyum, walaupun peluh mulai membasahi dahinya
Tentu saja, aku tidak dapat tinggal diam...
Atau, kuhampiri saja dirinya - tapi mungkin saja aku akan membakar habis dirinya nanti
Sudah sembilan jam aku bersinar...
Dan selama itulah, gadis itu terus berada di ujung jalan itu - pun ditolak orang lain
Awan pun datang - cepat sekali sudah istirahat lagi
Aku harus pergi sebentar - Awan, tolong perhatikan gadis itu dan ceritakan padaku apa yang terjadi padanya selama aku pergi
Begitu aku kembali, Bu Awan sudah menangis tersedu-sedu dan hampir membanjiri bumi
Hentikan, Awan! Apa yang sedang kau lakukan?!
Namun, Bu Awan hanya menjawab - terlalu sedih... terlalu sedih... dan berlalu
Aku teringat akan gadis itu - dia masih di sana dan basah kuyup... kasihan
Keteguhannya pun bisa membuat Bu Awan menangis
Aku pun bersinar lebih terik lagi berharap dapat memberikannya kehangatan
Dan meminta angin untuk tidak terlalu bersemangat menari hari ini
Agar jangan sampai nanti anak itu jatuh sakit
Tapi dapat kurasakan, sepertinya aku tidak terik lagi
Tubuh ini tertarik kebawah dan mulai berwarna merah
Tidak, aku tidak dapat tenggelam sekarang! Anak itu masih di sana dan menunggu
Apa yang harus aku lakukan?
Setengah hari sudah terlewati... dan aku tinggal setengah terlihat
Sebentar lagi, aku akan terlupa dan tergantikan bulan...
Ah, apa yang ia bisa... tak ada hangat untuk anak itu
Tinggal beberapa detik sebelum aku menghilang sepenuhnya
Anak itu menatap diriku dan tersenyum lirih
Benda di tangannya mulai pudar cahayanya
Andai aku bisa bertahan sedikit saja - ah, tidak! aku sepenuhnya hilang dari pandangan
Belum pernah aku sesedih itu meninggalkan belahan bumi untuk terlelap
Labels: anak kecil, hati nurani, mentari, pagi, sad ending
9:46 AM
♥ ~ Apa Enaknya Jadi Cantik?! ~
Itulah yang dikatakan Bella pada dirinya sendiri... padahal, kecantikan merupakan dambaan setiap wanita.
Awalnya, Bella menikmatinya; ia menikmati tatapan kagum laki-laki, menikmati ekstra topping pada kopinya dari barista yang suka padanya, dan menikmati boneka dan buku pemberian laki-laki yang pantang menyerah melakukan pendekatan a.k.a pdkt.
Tapi kini, Bella merasakan kecantikan bukan lagi jaminan seorang wanita untuk mendapat kebahagiaan dan juga.. cinta sejati.
Ia tahu,, dari tatapan lelaki itu,, mereka semua menginginkannya; mendambakan dirinya untuk menjadi kepunyaan salah satu singa-singa lapar itu.
Dan beberapa menit yang lalu, sebersit pemikiran melintas di dalam kepalanya... "Alvin dan Ryan kan bersahabat!"
Labels: happy ending, kiss, perjuangan, surat cinta
9:44 AM
3 Comments:
- said...
-
hmmmm g ngrasa diri g pnah lebih parah dari alvin--a
- Unknown said...
-
cinta akan indah seperti ketika kita bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja........, cinta akan mengilas setiap yang mengikutinya,namun tanpa gelidingan cinta hidup terasa hampa.....
Thanks
izin yaa
Good luck - takatophilip said...
-
udah gw link tuh...
link back ya
Subscribe to Post Comments [Atom]
Monday, August 18, 2008
♥ ~ Lagu Sedih yang Kudengar ~
Lara tersenyum dan mengangguk. Behaviournya benar-benar mencerminkan dirinya sebagai wanita anggun dan profesional.
Pertemuan di sebuah restoran Prancis ini memang diatur sedemikian rupa. Di sela-sela jam makan siang, Lara dengan baju kantornya menghadiri pertemuan itu. Di mana ia dan lelaki di hadapannya... akan dijodohkan. Sebenarnya, bukan perjodohan seserius kelihatannya, Lara sudah terbiasa dengan ini. Tantenya memperkenalkan dirinya dengan seseorang laki-laki.
"Makan siang sekarang aja, yuk! Aku udah laper, nih! Tapi kamu yang pilih tempatnya," ajak Jimmy.
"Yuk! Gimana kalo restoran Jepang?"
"Randy," ucap gadis itu lirih.
Tahukah kau, Ran? Aku sudah menunggumu selama tujuh tahun tanpa seorang pun di sisiku. Tapi, malah di saat seperti ini aku menemukanmu lagi. Inikah hukuman buat aku karena aku tidak setia?
Hujan pun mulai menunjukan rintiknya. Menghapus semua kenangan yang Lara pertahankan selama ini. Wanita yang selama ini mencoba dewasa. Kini, ingin menangis ia sekencangnya.
Mengapa ucapannya bagaikan puisi yang tersedih yang pernah kudengar. Dan hatiku... seperti lagu yang terpilu. Meninggalkan lara di hatiku... sama seperti namaku. Inikah takdir? Atau hukuman?
Tak ada sedetik kemudian, Lara merasakan itu. Seseorang merengkuhnya dari belakang. Dan berbisik, "Kalau ada kesempatan kedua, masihkah cinta dapat bertahan, Lara... ku?"
9:23 PM
0 Comments:
Subscribe to Post Comments [Atom]
Friday, August 15, 2008
♥ ~ Ayahku ~ *the real story*
"Pa, aku ingin pergi ke Indonesia," katanya kepada ayahnya dalam bahasa mandarin.
Di Surabaya, ia membanting tulangnya - anak SD puluhan tahun yang lalu telah menjadi pemuda pekerja keras. Bahasa Indonesianya belumlah fasih, ia hanya punya tenaga yang sepenuhnya dikerahkan. Lalu ia bertemu ibuku.
Waktu berlalu... Tidak heran, tumbuh di lingkungan yang bagaikan semak, ia dianggap parasit penghisap yang merugikan. Dijebloskan ia ke dalam penjara oleh rekannya bahkan mereka yang sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri. Dikhianati. Difitnah. Ia ditolak.
Diambang keputus asaan, ia tetap dibantu oleh orang-orang yang percaya padanya. Orang-orang yang dihormati dan menghormatinya. "Sudah,, sudah,, pergilah ke Jakarta. Gantungkan hidupmu pada peluhmu di sana!"
Pergilah ia merantau di Jakarta. Saat itu aku masih di kandungan ibuku. Dapat merasa dan mendengar penderitaan mereka. Bahkan aku sempat merasakan ketakutan ibuku, "Tuhan, pakah aku memilih suami yang tepat?"
Ia berjuang.. dan berjuang. Hampir semua orang yang menggantungkan nasib pada Jakarta, berakhir sia. Namun, ia tidak hanya mencari sesuap nasi. Dia tidak akan berhenti walau matahari lelah. Ia tetap mencari... dan menemukan istana.
Sampai aku lahir dan adik-adikku lahir. Tidak pernah kami kekurangan makanan. Sampai berkecukupan. Semua yang pernah menolaknya tahu, roda hidup itu berputar. Itu juga berlaku pada mereka semua. Pada akhirnya, mereka semua menjilati sepatu ayahku.
Labels: ayah, hidup, Jakarta, keluarga, perjuangan, real story
10:59 PM
4 Comments:
- adinda andi anas said...
-
ini cerita ttg bokap ya jes?terharu bgt gw bacanya..bokap lo bener2 mulai dari nol...
yaaa emang ada org2 kaya gitu, kalo org lagi susah ditinggalin trus giliran seneng semuanya mendekat... - Unknown said...
-
iyah,, dia bener" mulai dari nol,, bahkan waktu musim dingin di sana, dia gak pake sepatu, tapi pake kain dililit" soalnya sepatunya dah kumal banget,, jadi gampang kedinginan.
Dan gue kagum banget sama beliau, soalnya dia gak dendam sama" 'orang2 itu',, bahkan sekarang dia yang 'menyokong' orang itu... keren banget!! inspirasi gue banget.. hoho! - said...
-
aihhh... gw nangis!!! mstinya nih crita masi kurang bgt... soalna masi byk hal laen yg hebat n bikin qta smua kaget sama beliau... ahahaha... tambah lagiii... ~^^~
- Tuban said...
-
Bagus......terusin ja.Gw juga hobi nulis.......tapi kadang gak tahu p yang harus gue tulis.
Subscribe to Post Comments [Atom]
Thursday, August 14, 2008
♥ What Should I Do To Love You?

Mereka bertiga awalnya bersahabat. Alan, Nara, dan gadis itu. Alan mengira jalinan pertemanan itu akan terus begitu selayaknya sahabat sejati. Selamanya bertiga. Tapi ia tahu itu mustahil, kedua sahabatnya telah menjalin cinta. Menjadi sepasang kekasih. Ia merasa... dikhianati. Sekaligus sadar, bahwa ia juga memiliki rasa ingin memiliki gadis itu.
"Aku mencintaimu," kata-kata itu pernah dibisikkan oleh Alan kepada gadis itu. Tapi ia tak cukup berani. Kata-kata itu hanya berlalu begitu saja.

"Apaan sih, Lan? Lo tahu kan telinga kiri gue gak bisa denger," ucap gadis itu riang - seperti tidak pernah keberatan dengan kekurangannya.
"Biarin! Anggap aja ini adalah rahasia antara gue dan telinga kiri lo."
Alan mulai menyukai kebiasaan barunya itu. Dan tiap kali ia membisikan telinga tuli itu, rasa penasaran di hati gadis itu kian bertambah.
Sampai suatu saat, ketika ia melakukannya, ia mendapati tubuh gadis itu menegang. "Lan, aku dapat mendengarnya.
"Itu memang keinginan Alan, ia ingin telinga tuli itu mendengarnya sekali saja dan ia

Alan menatap kedua mata gadis itu dan tersenyum. Ia lega karena akhirnya gadis itu tahu perasaannya. Lalu ia merasa adanya dorongan kuat dari dalam hatinya. Bibir mereka pun bertaut. Entah siapa yang memulainya - dan apa yang mereka pikirkan. Tapi itu tidak penting lagi. Mereka berciuman, hangat dan penuh emosi.
Namun tiba-tiba gadis itu menjauhkan tubuhnya.
"Kenapa?" tanya Alan.
Tapi gadis itu malah menangis. "Harusnya gue yang tanya, Lan. Kenapa lo baru mengatak

Alan hanya diam. Ia merasa dunianya hilang.
"Lan, gue akan pergi bersama Nara ke Amerika. Kita akan tinggal di sana dan menyembuhkan telingaku."
Kini tubuh Alan yang menegang. Hal terburuk, gadis itu akan pergi selamanya. Justru ia yang ingin menangis. Tapi kini semuanya percuma. Ia tinggalkan gadis itu. Tidak ada lagi yang harus dilakukan. Ia memang lelaki brengsek. "Andai saja gue mengatakan ini dari dulu," teriak batinnya.Ia terus berlalu tanpa pernah mau berbalik. Walau hanya untuk melihat tang

"Andai saja kedua telinga gue nggak bisa mendengar! Gua nggak perlu mendengar lo ngomong kayak tadi. Gue cuma mau hidup yang sempurna. Bukan untuk menunggu cinta yang gak jelas," samar terdengar teriakan gadis itu. Tangisnya berubah menjadi raung, "Alan, gue benci sama elo!"
Yang paling menyakitkan, kedua hati yang saling mencinta namun terhalang tembok keangkuhan, melahirkan benci.
Dan Alan terus menjauh pergi.
inspired by: Fahrenheit - Bu Hui Ai (+pic source)
Labels: friendship, hate, keangkuhan, kiss, sad ending
11:13 PM
Tuesday, August 12, 2008
♥ ~ The First Time ~
menyamakan langkah.Gadis itu pun mengingat-ingat percakapannya dengan Rima dua hari yang lalu.
"Una, satu-satunya cara menghadapi cowok yang gak agresif adalah... menjadi agresif!" Rima menggurui.
tangannya secara perlahan. Pura-puranya, lo gak sengaja. Cara ini ampuh banget, apalagi kalau lo punya keberanian yang besar!"
"Kalau cara itu gak manjur juga," suara Rima kembali terngiang, "lo musti bikin kesempatan! Misalnya, lo pergi ke tempat di mana cowok biasa gandeng ceweknya, penyeberangan jalan atau..."
Bayangan Rima muncul lagi.
'Gandeng langsung?'
Jadi..."
mengatakan 'aku sayang sama kamu' empat bulan yang lalu, apalagi... untuk menggenggam tanganmu. Bukannya aku pengecut, tapi aku udah sering mencari kesempatan untuk megang tangan kamu. Tapi aku takut, kamu akan menganggapku gak sopan dan pandanganmu
terhadapku berubah..."

"Aduh!" pekik Luna tertahan.
Labels: date, first time, kiss, shy-shy cat, tips
10:02 PM
2 Comments:
- Ika Devita Susanti said...
-
wiiii... header ama layoutnya bagus bangettt!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! pengen!!!!!!
tenang...tenang... behave...
ehem... ehem... uhuk.... ups..
wakakkakkak... lunaa.... Luna.... memang agresif deh kamu ini... wakakak..
bagus loh ceritanya:D:D
ohya, jangan lupa ya kasi komen di:
http://paintyourlife.blogspot.com/2008/08/just-like-dream.html
:D - adinda andi anas said...
-
ceritanya baguuuuus!!!
hihi cowonya malu2 kucing alias shy shy cat :D
Subscribe to Post Comments [Atom]
Monday, August 11, 2008
♥ ~ Not Just Love Stories ~
Blog ini adalah sebuah wadah di mana gue bisa mencurahkan semua ide di dunia tulis-menulis. Secara gue suka banget bikin cerita cinta, di mana yang mengharukan, nice ending, and NOT JUST COMMON LOVE STORIES!!
Entah kenapa, tadi pagi, ide ini tiba-tiba muncul di dalam kepala gue. Mungkin dikarenakan gue masih mempunyai tekad membara untuk menerbitkan novel gue sendiri. Tapi selama ini, perjalanan karir gue di dunia literatur belom menemukan titik terangnya.. sampai sempet ditolak mentah-mentah sama salah satu penerbit di Indonesia karena penampilan naskah gue yang kurang mendukung. Hehe...
Makanya,, gue menganggap, dunia blog yang udah kayak part o my life ini merupakan salah satu titik terang yang gue
.jpg)
Prepare your hot chocolate
Tissue on your side
Take a deep breath
Akhir kata, enjoy it!
Labels: Prakata
9:40 PM
4 Comments:
- Unknown said...
-
skin nya keren........
*forced to say so*
peace out!jks - said...
-
baguz baguzz blognya..
isinya juga
g suka^^
haha - Unknown said...
-
>>Sonny
pujiannya di terima,,, tapi joke nya ngga.. hoho! emang bagus sih...
sebenernya dalam hati lo 'setuju' kan?
^_____^
>>Hendry
msn dong, Mas~! - said...
-
Wee Jess ayo msn
hoho^^
g tunggu y000^^
Subscribe to Post Comments [Atom]
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home